Al Jabbâr : 1. Yang Maha Memaksa, Yang menerapkan kehendak-Nya dengan
cara pemaksaan pada segala sesuatu, dan kehendak wujud-wujud lain tidak
dapat mengatasi-Nya. Segala sesuatu tidak ada yang lepas dari
genggaman-Nya. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Jabarut : 1. Alam Kemahaperkasaan, Alam Kerajaan, Alam Kemahakuasaan
atau Hakikat Illahi; 3. (Syath) Alam hamba yang ditarik oleh fadhal dan
rahmat Allah (karena memperoleh beberan, sawab, berkah dan pangestunya
Wasithah; buah dari tu-memennya pada Dawuh Guru); ditarik membuk-tikan
Dawuh Guru. Yakni rasanya yang dirasakan hanya Ada dan WujudNya Tuhan
(fana dzat; membuktikan mati selamat); menjadi ahli surga “fii maq’adhi
shidqin ‘inda malikin Muqtadirin”.
Jagad Kecil : 1. Dada manusia; 2. Representasi dari jagad besar (lih. alam kabir).
Jagad Besar : (lih. alam kabir)
Al Jalil : 1. Yang Penuh Keagungan; Dia yang memenuhi syarat
kemuliaan, kebesaran dan ketinggian. 2. Salah satu Nama Indah Allah
(asmâ al-husnâ).
Jaman Al Mahdi: 1. (Syath) Jaman di mana hamba Allah dipermudah untuk
menerima, menangkap dan mencerna, menghayati dan mengamalkan hidayah
Allah SWT, sehingga menjadi hamba yang imannya ma’rifatun wa tashdiqun
(lih. Iman Mahdi). 2. (Syath) Suatu jaman dimana Allah menetapkan
hamba-hambaNya dalam keadaan rela memenuhi petunjuk dan perintah Al
Mahdi yang tidak lain pelanjut tugas rasulNya. Sebab keberadaanya
menu-rut firmanNya juga sebagai saksi. 3. (Syath) jaman dimana ummat
sama sekali tidak berani berselisih dengan ayat-ayatNya Allah. Yang
semua ayat-ayatNya Allah ini pada dasarnya mengarah pada satu titik
kebenaran tentang Al HaqNya yang Mutlak dan Wajib WujudNya.. Keberadaan
DiriNya Al Ghaib ini tidak mungkin dapat diketahui apabila tidak lewat
rasulNya (QS Takwir 24, Al Imran 179 dsb).
Al Jami’ : 1. Yang Maha Mengumpulkan; Dia yang memadukan hal-hal yang
sama, hal-hal yang berbe-da dan hal-hal yang bertentangan; 2. Salah
satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Jasad : 1. Tubuh manusia; 2. (Syath) Unsur kejadian manusia yang
pertama dan keberadaan di dunia dibatasi umur; 3. (Syath) Wujud nafsu
manusia yang dijadikan Allah, sengaja hendak diuji; oleh diberi hati
(hati sanubari : lih. hati sanubari) yang harus terus menerus diperangi
(jihaadul akbar) hingga mau patuh dan tunduk dijadikan kendara-annya
hati nurani, ruh dan rasa untuk mendekat hingga sampai dengan selamat
kepada-Nya
Jihadunnafsi : 1. (Syath) Memerangi hawa nafsunya sendiri hingga
patuh dan tunduk dijadikan kendaraan oleh cita-cita hati nurani, roh dan
rasa mendekat hingga sampai kepada Tuhan; 2. (Syath) Jihadulakbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar