Selasa, 01 Mei 2012

Kamus Sufi Huruf G

Al Ghaffar : 1. Yang Maha Pengampun. Yang Maha Mengampuni dan Maha Menutupi. Dia yang mem-buat nyata apa yang indah dan menyembunyikan apa yang buruk. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Al-Ghaf’r : 1. Yang Maha Pengampun dan Maha Menyembunyikan. Berkaitan dengan makna “Dia yang penuh dengan pengampunan” (Al Ghaffar), namum nama ini memperlihatkan keluasaan yang tidak disampaikan oleh “Dia yang penuh dengan pengampunan”. Dia Maha Mengampuni dalam pe-ngertian bahwa Dia pemberi ampun yang sempurna, atau Dia adalah kesempurnaan pengampunan, sede-mikian sehingga mencapai tingkat tertinggi peng-ampunan. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).(lih. Al Ghaffar).
Al-Ghaib (Al Ghayb) : 1. Misteri, kegaiban atau Misteri Segala Misteri; 2. Ungkapan hadis “Tak ada sesuatu pun menyerupaiNya” mengacu kepada Al Ghayb. Inilah ketidakterbandingan-Nya yang berada diluar jangkuan visi hamba; 3. Segala sesuatu yang Allah sembunyikan dari hamba-Nya karena kondisi hamba-Nya dan bukan karena Allah. Untuk menca-pai al-ghayb sang hamba dan pecinta diperintahkan, “Tinggalkan dirimu sendiri dan datanglah!”; 4. (Syath) Ada dan Wujud Diri-Nya Dzat satu-satu-Nya Yang Mutlak dan Wujud-Nya, dekat sekali dalam rasa hati, selalu menyertai dan senantiasa meliputi hamba-hamba-Nya. 5. (Syath) Isi-Nya Huw; 6. Isim yang mufrad dan ma’rifah. Menunjuk pada keberadaan Satu-SatuNya Dzat Yang Allah AsmaNya, mutlak wujudnya dan ma’rifah. Jelas amat sangat dekat sekali dan jelas-jelas amat sangat mudah dan indah untuk selalu diingat-ingat dan dihayati dalam rasa hati, apabila jihadunnafsinya menjadikan rela bertanya kepada ahlinya.
Ghairil maghdhubi ‘alaihim walaadhaalliin. : (Syath) Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Jalan yang dimurkai adalah jalan yang iblis sebagai pemimpinnya. Hingga watak dan pandangan-pan-dangannya dengan sendirinya juga mengikut kepa-danya. Yang selalu memandang indah, baik dan be-nar berdasarkan watak akunya.
Yang dimurkai adalah mereka yang memilih jalan bukan jalan kehendakNya. Karena enggan, acuh, sombong dan angkuh. Lalu watak aku yang diko-mandoi nafsu yang berbicara, maka watak abaa wastakbaranya menjadikannya tidak mengikut jejak para malaikaNya. Yang taatnya kepada diriNya bahkan rela diperintahkan sujud taqorrub. Yakni memperlakukan diri kal-mayyiti bagai mayit dihadapan wakil Ilahi yang ada di bumi hingga sekarang ini.
Jalan mereka yang sesat adalah mereka yang telah dikunci mati atas hatinya dan pendengarannya. Penglihatannya ditutup. Karena itu mereka ini sama sekali buta dan tuli terhadap keberadaan Al HaqNya sebagaimana firmanNya dalam QS 17 ayat 72 “ dan barangsiapa yang buta (mata hatinya) di dunia ini, niscaya di akherat ia akan lebih buta dan lebih tersesat jalan (nya)”. Yakni tidak kembali pulang kepada Tuhan.
Dan yang sesat karena taghut yang jadi pilihan kenikmatan dan kesenangan. Yakni mereka yang hati, rah dan rasanya dicelupkan kedalam nafsunya. Hingga nafsu yang hakekatnya adalah dunianya manusia menjadi raja yang menguasai jagad manusia yang ada dalam dadanya. Lalu mereka menjadi orang-orang yang lebih menyukai kehi-dupan dunia. Daripada kehidupan akhirat (yang hidup langgeng dengan Tuhannya), dan mengha- lang-halangi manusia dari jalan Allah serta meng-inginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itulah yang hidupnya ada dalam kesesatan yang jauh. (FirmanNya di Surat Ibrahim ayat 3).
AL Ghaniyy, Al Mughni : 1. Yang Maha Kaya; Yang Maha Mencukupi, 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Al-Ghazali : lih. Iman Al-Ghazali
Gerjalibin : 1. (Syath) Singkatan, Gerakan Jama’ah Lil-Muqorrobin, 2. (Syath) Organisasi didalam menja-lankan dhawuh Guru, wadah lakon dan pitukonnya murid yang menuntut Ilmu Syaththariyah; 3. (Syath) Gerakan hati nurani, roh dan rasa yang di-latih dan dididik supaya selalu bergerak mendzikiri Ada dan Wujud-Nya Satu-Satu-Nya Dzat Yang Mutlak Wujud-Nya (Isi-Nya Huw) untuk didekat-kan oleh Allah SWT kepadaNya
Ghibah : 1. Menggunjing; 2. Mengumpat; 3. Memfitnah; 4. Mengatakan hal-hal tentang seseorang yang tidak hadir yang akan menyedihkannya atau menjijikan bila dia mendengarnya; dan pada umumnya diang-gap merugikan (reputasi orang) dengan maksud merusak (reputasinya) dan meremehkannya; jika benar disebut ghibah jika salah disebut buhtan (mengumpat, memfitnah).
Al Ghuyub : 1. (Syath) Sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata fisik, dibangsakan gaib tetapi bukan DiriNya Illahi. 2. (Syath) Makhluk Tuhan yang dibangsakan ghaib, tidak nampak oleh mata.
Guru Yang Hak dan Sah : 1. (Syath) Washitah Yang Hak dan Sah. 2. (Syath) Pengganti/wakil-wakil Nabi SAW sebagai putra-putranya yang suci dalam satu mata rantai silsilah yang secara gilir gumanti tidak pernah terputus sama sekali hingga kini dan sampai kiamat nanti (disebut hak); dan atas petun-juk dan perintah Allah Swt secara sah memperoleh ijin dari Guru yang sebelumnya guna melanjutkan tugas dan fungsinya dengan cara digulawentah dan dipersiapkan sebagai penerus/pengganti Junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah. Disebut juga Al Mahdi (Lih. Imam Mahdi, Al Qaim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar