Selasa, 01 Mei 2012

Kamus Sufi Huruf F

Al- Faatehah : 1. (Syath) Salah satu surat dalam Al Qur’an bernama Al-Faatehah. Surat ini diturunkan di Mekah dan merupakan surat yang pertama-tama diturunkan lengkap 7 ayat. Disebut Al Faatehah karena dengan surat ini dibuka dan dimulai Al Qur’an yang merupakan bacaan sangat mulia, pada kitab yang terpelihara di Lauh MahfudzNya, dan tidak akan dapat menyentuh kecuali hamba-hamba yang disucikan olehNya. 2. (Syath) Al Faatehah yang Ummul Kitab, menghimpun seluruh isi dan kandungan Al Qur’an. Karena itu apabila mengeta-hui intinya, merupakan ruuhul-ruuh, merupakan wadah “mata hati” ketika menyaksikan Ada dan Wujud DiriNya Dzat Al Ghaib Yang Wajib WujudNya.
Fadhal : 1. (Syath) Fadhl; 2. (Syath) Kemurahan, anu-gerah dan karunia; 3. (Syath) Karunia dan anugerah Allah dari rahmat-Nya yang tidak terhingga.
Fakir (Al-Faqier) : 1. Miskin, tidak mempunyai apa-apa; 2. (Syath) Orang yang hatinya menyadari hanya sebagai hamba yang tidak bisa apa-apa, kalau tidak dengan Tuhan. Kesadarannya selalu berupaya agar dirinya tetap bersandar/ deple-deple kepada Yang Maha Bisa, berusaha tidak mengakui apa saja yang ada dalam dirinya; 3. (Syath) Orang yang hatinya menyadari dirinya tidak bisa mendekat kepada Tuhan kalau tidak mendapat rahmat dan fadhal-Nya; 4. (Syath) Orang yang hatinya menyadari bahwa yang direalisasikan hanya dengan sak derma nglakoni saja; 5. (Syath) Orang yang hatinya me-nyadari bahwa dirinya seorang hamba yang sangat butuh/memerlukan pertolongan dan belas kasih Tuhan; dirinya hanyalah seorang murid, 6. (Syath) Orang yang hatinya menyadari bahwa dirinya bagaikan musafir ditengah lautan, makin banyak minum air laut makin haus, makin banyak ilmu yang telah diterima makin merasa bodoh dirinya; 7. (Syath) Orang yang hatinya menyadari bagai seba-tang padi, makin bertambah ilmunya, makin banyak nelangsanya maring Allah, makin negla (tampak dengan jelas) segala kekurangan dan kebodohannya.
Fana : 1. Rusak (hilang, mati); tidak kekal; 2. Matinya nafsu, kemauan diri, kesadaran diri, yang melahir-kan kebangkitan spiritual menuju kehidupan abadi; 3. Kedekatan kepada Cahaya Maha Cahaya yang didalamnya api cinta abadi menyala, sebelum ia berubah membakar diri, sebelum ia menyemangat-kan sang Pencipta dalam pelukan kesatuan; 4. Akhir dari perjalanan menuju Allah. 5. Peleburan diri da-lam Allah
Fana Dzat : 1. (Syath) Membuktikan mati selamat; 2. (Syath) Hamba yang ditarik membuktikan Dawuh Guru, yakni rasanya yang dirasakan Hanya Ada dan wujud-Nya Tuhan, karena memperoleh beberan, sawab, berkah dan pengestunya Washithah
Fana ‘Fillah : 1. (Syath) Meniadakan aku karena hanya merasakan Adanya Sang Maha Tahu. 2. (Syath) Murid yang berada dalam derajat manggon (selalu bertempat tinggal dalam Dawuh Guru). 3. (Syath) Hamba yang sadar seyakin-yakinnya bahwa yang Bisa – Tuhan, Yang Kuat – Tuhan, Yang pemilik segala yang biasa diaku – Tuhan, sadar seyakinnya bahwa yang obah osik – Tuhan. Demikian pula dengan yang Ada dan Yang Wujud. Dalam rasa hatinya yang nampak hanya Tuhan.
Fardhu ‘ain : 1. (Syath) Kewajiban yang tidak bisa di-hindari bagi orang yang mengaku beragama Islam.
Fasik : 1. (Syath) Orang-orang yang melanggar perjan-jian dengan Allah, (tentang kesaksiannya terhadap Diri-Nya di dunia ini Al Ghaib, supaya dapat me- nyaksikan kembali) sesudah perjanjian teguh; 2. (Syath) Orang yang memutuskan apa yang diperin-tahkan Allah untuk menghubungkannya; yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya (rasul-Nya dan penerusnya yang hak dan sah).
Fatihil Ghuyub : (Syath) Tugas kerasulan Nabi Muhammad SAW untuk membuka beberapa hal yang nyamar (ginaib). Hal tersebut adalah :
a. Ginaib hatinurani : agar dapat terbuka dengan ilmu yang seyakinnya mengenal dan mengetahui Ada dan Wujud DiriNya Dzat Yang Al Ghaib, Wajib WujudNya, Allah asmaNya, hingga dengan mudah dapat diingat-ingat dan dihayati.
b. Membuka ginaib ruh : supaya hamba ini menya- dari bahwa ruh yang menjadikan hamba ini ber-daya, bertenaga adalah ruh Illahi; adalah hakNya Allah dan milikNya.
c. Membuka ginaibnya siir; sehingga rasa yang oleh manusia biasanya habis untuk merasakan apa saja yang berkaitan dengan pancaindranya dan jiwa-raganya, keinginan nafsu dan syahwatnya serta watak akunya dapat dilatih dan dididik untuk merasakan betapa nikmatnya dan betapa indahnya mengingat-ingat dan menghayati (mendzikiri) DiriNya Dzat Al Ghaib Yang Allah AsmaNya.
Al Fattâh : Yang Maha Membuka (hati). Dia yang dengan kekuasaan-Nya, apapun yang tertutup men-jadi terbuka, dan dengan petunjuk-Nya apapun yang tidak jelas menjadi jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar