Kamis, 29 September 2011

Allah Memberi Bukan Karena Kehendakmu








"Terlambatnya pemberian Allah setelah bersungguh-sungguh berdo'a janganlah menyebabkan dirimu berputus asa. Ketahuilah Allah menjamin do'a yang kau panjatkan (tetapi) sesuai dengan pilihan-Nya (kehendak-Nya), bukan karena kehendakmu.

Adab orang berdo'a adalah memperhatikan tata kesopanan dan merendahkan hati. permintaan yang keu lakukan bukan terhadap sesama manusia, tetapi permohonan kepada Rajany para raja. Seorang bawahan jika mengjadap raja, ia menata sikapnya sebaik mungkin. Berjalan berjongkok, bahkan beringsut. Cara bicaranya di atur jangan sampai ada yang keliru. Sikapnya sangat hati-hati, jangan sampai membuat raja merasa tidak senang. Ia benar-benar menunjukakn kehmbaannya sebagai orang yang tak berarti. Jika mengajukan permohonan, maka tak pernah memaksakan kehendak. Di kabulkan atau tidak itu urusan raja. Namun dalam hati di gantungkan harapan, semoga permhonannya di luluskan. Jika di luluskan, ia keluar istana dengan senang hati, tetapi tidak berbangga hati. Ia tak pernah berkata kepada orang-orang luar istana bahwa permohonan raja itu atas kehebdaknya. Tetapi terkabulnya permohonan itu karena kemurahan raja.
lalu bagaimana dirimu dalam berdo'a? Sesungguhnya Allah lebih Pemurah dari raja dunia. Karena Maha Pemurah, maka tak ada halangan bagi-Nya untuk mengabulkan do'a hamba-hamba-Nya. Hanya saja, kapan do'a itu dibalas dengan rahmat. Wkatunya terserah Allah. Sebab Dia yang punya Hak untuk itu.
Seringkali manusia mengeluh, sampai-sampai dia berani 'menyalahkan' Tuahnnya. Ini karena do'anya merasa tidak di kabulkan. Ia sudah lelah berdo'a, tetapi nelum juga ada perubahan bagi nasibnya. Orang-orang  semacam ini tidak berbaik sangkakepada Allah SWT. Jika ia berbaik sangka, Tentu hatinya akan yakin bahwa Allah membalas do'anya. Hanya saja balsan itu tidak secepat yang diharapkan, karena Allah jua yang berkehandak memilih waktu yang tepat.
Jika do'amu terkabulkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan harapanmu, maka janganlah engkau mengira bahwa rahmat itu karena do'amu. Jangan menyangka karena engkau dekat kepada Allah dan merasa setiap ucapanmu terkabulkan. Sama sekali tidak!! Rahmat dan pemberian-Nya bukan karena kehendak hamba-Nya, maka di manakah letak Kekuasaan Allah. Jika demikian berarti Allah bisa di atur seehendak hamba-Nya.
Oleh karena itu, sesungguhnya yang engkau lakukan adalah berdo'a,. Karena adalah kebutuhan sebagai sarana untuk menyadarkan diri kepada kekuasaan-nya. masalah di kabulkan atau tidak, itu sepenuhnya uutusan-Nya. Jika dikabulkan, bukan berarti Allah menuruti kehendakmu. Jika pemahaman ini engkau renungkan dalam hati, maka engkau tak akan berputus asa dalam berdo'a.
Sesungguhnya berdo'a itu bagian dari ibadah. setiap engkau butuh apa saja, hendaknya dirimu bersandar kepada Allah dengan hati berpengharapan. Dengan hati yang selalu berprasangka baik kepada-nya. jangan lalu engkau berputus asa manakala do'a belum terkabulkan. Yakinlah dalam hatimu, setiap do'a pasti dikabulkan Allah. BukankahDia telah berjanji sebagaimana dalam surat AL-baqoroh ayat 186, " Dan jika hamba-hamba-Ku bertaqnya kepadamu tentang aku, maka (katakanlah) bahwa Aku sangat dekat (denganya). Aku mengabulkan permintaan orang yang meminta, jika ia mau berdo'a kepada-Ku. hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka senantiasa dalam kebenaran. " kemudian dalam surat Al-Mukminun 60, Allah memberi ketegasan atas janji-Nya, "berdo'alah kepada-Ku, pasti Ku kabulkan!"
Seandainya orang berdo'a tahu bahwa terkabulnya do'a dipilih Allah saat di akhirat, maka itu lebuh baik daripada di dunia. Sebab nilai rahmat di akhirat lebih besar dari pada nilai rahmat di dunia.
Hendaknya engkau bersyukur, karena sesuatu yang di tentukan dan di pilih Allah adalah sebaik-baik ketentuan. merupakansebaik-sebaik pilihan buatmu.
Meskipun kadang-kadang engkau menilai bahwa sesuatu yang kau terima itu tidak menyenangkan. Namun sesungguhnya di balik ketidak tahuan itu tersimpan  himah yang sangat besar.
Cobalah engkau renungkan firman-Nya dalam surat Al-Baqoroh ayat 216 ini, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu yang kau benci itu baik bagimu. Dan boleh jadi engkau menyenangi sesuatu, padahal sebenarnya sesuatu yang kau cintai itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkam kamu tidak mengetahui."
Rosulullah juga menegaskan dalam sabdanya, "Tiada seorang pun yang berdo'a melaikan ALlah pasti akan mengabulkan do'anya, atau dihindarkan bahaya padanya atau diampuni sebagian dosanya selama ia tidak berdo'a unutk sesuatu yang menjurus pada dosa memutuskan hubyngan sanak famili."
Sekarang yang perlu dilakukan oleh seorang hamba adlah berdo'a, bergantung dan yakin kepada cara-cara yang sempurna dari Allah. Karena Dia selalu mengetahui keadaan hamba-Nya sebenarnya.
Di ambil dari kitab/buku : Intisari Kitab Al-Hikam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar