Selasa, 01 Mei 2012

Kamus Sufi Huruf B

 Al Badi’ : 1. Yang Maha Pencipta; adalah sedemikian sehingga tidak dikenal adanya sesuatu yang menyerupainya; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Al Ba’its : 1. Yang Membangkitkan yang mati; Dia yang menghidupkan makhluk-makhluk pada hari kiamat; yang membangkitkan mereka yang ada di dalam kubur (QS. 100 : 27) dan yang mengungkapkan apa yang ada di hati manusia (QS.100:10). 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).

Bala Sirullah : 1. (Syath) Sahabat setia lahir batin yang dengan sabar dan tawakkal berusaha untuk dapat mencapai tingkat dan martabat rasa (lih.martabat rasa).

Al Baqi : 1. Yang Maha Kekal; adalah wujud yang keberadaannya itu sendiri niscaya; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).

Al Barr : 1. Yang Mahadermawan; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).

Al Bari’ : 1. Yang Mengadakan dari Tiada. Yang Maha Mengatur dengan Keselarasan Sempurna. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).

Al Bashir : 1. Yang Maha Melihat; Dia yang menyak-sikan dan melihat sedemikian rupa sehingga tidak ada yang tersembunyi atau jauh dari-Nya, sekalipun yang ada di dalam bumi. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).

Al Basith : 1. Yang Maha Melapangkan. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).(lih. Al Qabidh).

Al Bâthin : (lih. Azh Zhahir)

Beberan : 1. (Syath) Memperoleh limpahan safa’at/-pertolongan dari Guru yang hak dan sah.

Berkah : 1. (Syath) Bai’ah; 2. (Syath) Salah satu tata cara yang harus dilewati untuk memperoleh ilmu Syaththariah yang diisikan kedalam rasa hati; 3. (Syath) Memperoleh keberkahan ilmu tentang Zat Allah dari Guru yang hak dan sah; untuk memenuhi firman Allah dalam QS: 48. Al-Fath; 10.
Beriman yang Ma’rifatun : 1. (Syath) Orang yang hati nuraninya telah mengenal dan mengetahui Ada dan Wujud Diri-Nya Dzat Yang Al-Gahib (lih. Al-Ghaib).
Bismillahirrahmanirrahim : 1. (Syath) Dengan menye-but Nama Allah Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Pada ayat pertama ini Bismi-nya gandeng menjadi satu. Sebab dengan menyebut Nama-Nya berarti (seharusnya) rasa hati telah mengenali Ada dan Wujud Diri-Nya Dzat Yang empuNya nama Allah yang meskipun Al Ghaib, nyata sangat dekat sekali dalam rasa hati. Artinya sama dengan telah mengetahui rahasia yang ada pada titiknya ba’.
Maha pemurah karena Dialah Dzat Yang melim-pahkan segala kebutuhan hidup dari kehidupan hamba-hambaNya. Bahkan kepada hamba yang ka-firpun Allah meliputinya. Sebab hamba yang kafir-pun kalaulah tidak dengan ijinNya, bernafaspun tidak apalagi hingga berdaya dan bertenaga. Hanya saja lalu diaku dan diperalat oleh hawa nafsu dan syahwatnya. Namun sama sekali tidak disadarinya, karena itu betapa hebat ancaman azab yang diterima oleh mereka.
Yang Maha Penyayang karena Dialah Dzat yang senantiasa menyayangi hamba-hamba pilihanNya. Supaya selalu berada pada keimanan dan ketaqwaan yang benar-benar sejalan dengan kehendakNya. Dan cara menyayanginya justru diuji dengan ber-bagai cobaan yang bermacam-macam. Dan karena disayangi, hamba yang demikian sadar sesadar-sesadarnya bahwa diwujudkannya berjiwa raga dalam kehidupan dunia memang sebagai tempat ujian dari DiriNya. Karena itu justru akan malah menyuburkan niat dan tekadnya dalam berlaku sabar dan tawakkal membuktikan jihadun-nafsinya demi mendekat kepadaNya sehingga sampai dengan selamat dan bahagia bertemu lagi dengan DiriNya.

2. (Syath) Pembukaan yang membuka terhadap Ada dan Wujud Diri-Nya Dzat Al GhaibNya yang dekat sekali dalam hati yang mencahaya. Hingga apabila Bismillahirrahmanirrahim diucapkan dengan kata, Rasa hati langsung menghayati Diri-Nya Dzat Yang Al Ghaib Wu-judNya. Lalu mencahaya dengan Diri-Nya.
Dan kenalnya hati yang padanya ada pancaran cahaya-Nya yang menyejukkan ini. Pada kebenaran Al-Hadi yang dipercaya Ilahi sebagai wakilnya menjadi rasa jiwa yang selalu hidup dengan DiriNya. Menadikan jiwa dengan Arrahman dan Arrahim-Nya. Dapat menikmati rasa ngumawula kepadanya. Karena itu betapakah yang ada dalam dada. Apakah tidak pernah diperhatikan. Lalu apakah tidak kamu tolong sendiri untuk menyela-matkan.

Bitahsiinil Akhlaq : 1. Bagusnya budi pekerti, 2. (Syath) Bagusnya akhlak yang terbentuk dari seseorang yang ilmunya manfaat, yakni seseorang yang dengan ilmunya itu selalu mengetahui terhadap aibnya diri. Selalu mengetahui terhadap aibnya mencintai kepada dunia, serta mengetahui terhadap bencananya amal baik yaitu watak takabur, sum’ah, ujub dan ria.

Buah Dzikir : (Syath) Beberapa buah, berkah atas membekasnya dzikir antara lain : 1. Sepinya batin dari berbagai kecondongan apa saja selain-Nya hingga sampai pada membuktikan selamatnya mati; 2. Tidak ada rasa kumandel kepada apa saja dan siapa saja, selain hanya kepada Dzat Allah Swt; 3.Pada soal makanan dan yang semacamnya makan- an, sepertinya menjadi banyak sekali serta mencu-kupi walaupun sebenarnya (seandainya dihitung) sedikit; 4. Diamnya lisan atas keadaan dunia dan semua yang menjadikan senang dan nikmatnya dunia; tidak memuji dan tidak mencela; 5. Terbu-kanya hijab yang mendinding hati sehingga akan dapat mengetahui berbagai macam indahnya ajaib-Nya dan juga terhadap beberapa rahasianya alam rasa.

Budi pekerti yang bagus : (Lih. Bitahsiinil Akhlaq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar