Al- Hadi : 1. Pemimpin, 2. Penunjuk jalan, 3. (Syath) Yang Maha
Memberi Petunjuk. Dia yang memandu hamba-hamba terpilihNya untuk
mengetahui dzat-Nya sehingga mereka dapat merujuknya sebagai saksi atas
segala sesuatu, karena Dia memandu bagian terbesar hamba-Nya ke hal-hal
yang telah diciptakanNya, sehingga mereka dapat merujuk hal-hal ciptaan
sebagai saksi atas Dzat-Nya; dan juga memandu setiap ciptaan ke apa yang
dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya; 4. Sa-lah satu
Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Al Hafizh : 1. Yang Maha Pelestari, Yang Maha Melin-dungi, Yang Maha
Menjaga; adalah penjaga sem-purna (hafizh). 2. Salah satu Nama Indah
Allah (asmâ al-husnâ).
Hairah : 1. Kebingungan atau keheranan; 2. Menunjukan sebuah momen
yang sangat membingungkan ketika pikiran berhenti bekerja dan tidak
mampu menemu-kan jawaban atas kebuntuan spiritual, yang hanya dapat
dicapai atas rahmat Allah; 3 Puncak kebi-ngungan dimiliki oleh kaum arif
dan para pecinta Tuhan; 4. Menurut Syekh Abdurrauf Singkel (washitah ke
29), hairah dan al-‘ajz (merasa dan mengetahui dirinya lemah) dua hal
ini merupakan puncak tercapainya makrifat kepada Allah
Hajj (haji) : 1. Perjalanan ke Mekah dalam rangka me-nunaikan ibadah
haji (rukun Islam ke 5); 2. (Syath) Perjalanan puncak menuju pengetahuan
tentang Allah yang bersemayam di hati nurani, ruh dan rasa; 3. (Syath)
Panggilan Allah untuk membuktikan ‘arifun billah. Sebab al Hajju
‘arafatu. Prakteknya harus wukuf di padang arafah. Berhenti sejenak dari
segala urusan dunia, untuk kembali konsentrasi sepenuhnya pada Allah
Sang Pencipta. Wukuf berarti berhenti. Menghentikan semua hal yang
menjadikan hijabnya mata hati hingga tidak akan dapat menyaksikan
DiriNya Illahi. Semua rukun haji merupakan simbol-simbol untuk mencapai
keadaan tersebut.
Al Hakam : 1. Yang Memutuskan Hukum; hakim yang mengadili dan
menuntut balas, yang kekuasaannya tidak ada yang dapat menggulingkannya
dan keten-tuannya tidak ada yang dapat mengubahnya. 2. Salah satu Nama
Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Hak Allah : 1. (Syath) Kewajiban-kewajiban manusia yang
diperin-tahkan-Nya; 2. (Syath) Meninggalkan larangan-larangan-Nya; 3.
(Syath) Hak untuk dike-tahui wujud Dzat Al-Ghaib yang sangat dekat
sekali dan ditempatkan pada tempatnya hingga dapat me-menuhi
perintah-Nya sebagaimana QS. Al A’raf, 205.
Hak Rasullah SAW : 1. (Syath) Risalahnya tersebar /disampaikan hingga
hari kiamat. 2. (Syath) Hak untuk membimbing umatnya hingga kiamat dan
su-paya selalu tetap berada pada tempatnya, ditengah-tengah kaumnya; 3.
(Syath) Berkenaan dengan ada-nya Imam (penerus Rasul) yang selalu ada
secara gilir gumanti dalam sebuah rantai silsilah sejak Nabi Muhammad
SAW hingga kini sampai kiamat nanti.
Hak Malaikatan : (Syath) Alam ajaib yang ditunjukan Allah kepada
seseorang yang dikehendaki-Nya, yang dibukakan sehingga tahu bicaranya
segala makhluk Tuhan termasuk segala macam tumbuh-tumbuhan, segala macam
binatang. Pandai dan wasis berbicara dengan segala bahasa manusia dan
bahasa hewan serta tumbuh-tumbuhan.
Hak Mardus Sarpin : (Syath) Alam ajaib yang ditun-jukan Allah kepada
seseorang yang dikehendaki-Nya; akan mengetahui segala macam penyakit
beserta obatnya.
Hak Perdewaan : (Syath) Alam ajaib yang ditunjukan Allah kepada
seseorang yang dikehendaki-Nya; akan membuka pengetahuan tentang aji
jaya kawi-jayan, sakti mandra guna, bisa terbang, menghilang, digdaya
tidak mempan segala macam senjata, dapat pergi kemanapun dalam sekejap
mata; gunung dirukul hancur, laut diciduk asat.
Hak Wisnu : (Syath) Alam ajaib yang ditunjukan Allah kepada seseorang
yang dikehendaki-Nya, yang akan membuka hijab sehingga ia akan tahu dan
mengerti apapun yang akan terjadi. Contoh mengetahui isi hati orang,
kehendak tengu di atas langit lapis tujuh.
Hakekat : 1. akar kata haq dapat berarti milik atau kepu-nyaan; benar
atau kebenaran; 2. Kebenaran Illahi. 3. (Syath) Terbukanya kesadaran
hamba atas kesung-guhannya dalam menjalani lakon dan pitukon atas
perintah Gurunya yang hak dan sah bahwa hake-katnya Yang Bisa Yang Kuat,
Yang Memiliki Segala Maujud, Yang Berbuat (tandang), Yang Ber-gerak
(obah osik), bahkan yang Ada dan Wujud hanyalah DiriNya Dzat Yang Al
Ghaib Yang Allah AsmaNya. 4. (Syath) Hati nurani, roh dan rasa yang
telah berfungsi untuk selalu mengingat-ingat dan menghayati DiriNya Dzat
Al Ghaib dan Mutlak WujudNya.
Al Hakim : 1. Yang Maha Bijaksana; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Hal : 1. Keadaan mistis; 2. Keadaan spiritual yang me-nguasai hati.
Hal masuk masuk kedalam hati sebagai anugerah dan karunia dari Rahmat
Allah yang tidak terbatas pada hambaNya. Hal tidak dapat dicapai melalui
usaha, keinginan atau undangan. Ia datang dengan tidak diduga-duga dan
pergi tanpa diduga; 3. Kejadian tersembunyi yang, dari alam lebih
tinggi, kadang-kadang turun ke hati murid, datang dan pergi sampai
ketertarikan Illahi memba-wanya dari tahapan paling rendah menuju
ketahap-an paling tinggi. (lih. tujuh macam pendakian).
Al Halim :1.Yang Maha Penyantun; Dia yang mengamati kedurhakaan
orang-orang yang durhaka dan mem-perhatikan yang menentang perintah,
namum Dia tidak terdorong untuk murka dan amarah tidak me-nguasai-Nya;
ketergesaan dan kesembronoan tidak ada pada Diri-Nya yang mengakibatkan
Dia segera memberikan balasan, meskipun Dia sepenuhnya mampu melakukan
hal tersebut. 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Al. Hamid : 1. Yang Maha Terpuji; Dia yang terpuji. Allah Swt. adalah
Yang Terpuji, karena Dia memuji diri-Nya sejak azali dan karena
hamba-hamba-Nya memuji-Nya untuk selamnya. 2. Salah satu Nama Indah
Allah (asmâ al-husnâ).
Al Haqq : 1. Yang Maha Benar; Dia merupakan lawan kepalsuan; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Hasad : 1. Dengki; 2. Suatu keadaan psikis ketika sese-orang
menginginkan hilangnya suatu karunia, kemampuan atau kebaikan, secara
nyata atau kha-yal, yang dimiliki oleh orang lain.
Al Hasib : 1. Yang Maha Membuat Perhitungan; Dia yang mencukupi
karena Dia adalah yang dibutuh-kan apa yang dimiliki-Nya. Allah Swt.
adalah yang mengukur setiap sesuatu dan Dia yang mencuku-pinya. 2. Salah
satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Hati ‘adam : 1. (Syath) Hati yang membuktikan kebenar-an kalimat
tauhid; membuktikan apa saja, akon-akon dunia dan wujud jiwa raga, zat,
sifat dan af’al-nya hamba, semua telah mati, semua telah tiada (‘adam)
Hati yang bening : (Lih. Tashfiatul qalbi)
Hati Nurani : 1. (Syath) Hati jantung, letaknya tepat ditengah-tengah
dada, tandanya detak jantung. 2. (Syath) Wujud lembut yang dibangsakan
gaib, tetapi bukan Al-Ghaib, bukan Diri-Nya Tuhan Zat Yang Al-Ghaib;
yang dijadikan Allah dari cahaya. Supaya wataknya seperti para
Malaikat-Nya, harus diisi dengan ilmu yang menjadikannya terbuka supaya
dapat tembus langsung pada keberadaan Diri-Nya, Zat Yang Al-Ghaib yang
sangat dekat sekali dengan rasa hati. Hati nurani ini kewajiban-nya
adalah melaksanakan tarekat (lih. tarekat). Af’al-nya selalu mengajak
kepada kebajikan, sifat-nya ya’rifullaha, zatnya muqabilatun ilallah.
Hati ini ‘adam (lih: hati yang ‘adam)
Hati Sanubari : 1. (Syath) Hati yang wataknya menuruti keinginan-keinginan jasmani-lahiriah.
Al Hayy : 1. Yang Mahahidup; 2. Salah satu Nama Indah Allah (asmâ al-husnâ).
Hidayah : 1. Petunjuk; 2. Berkaitan dengan petunjuk dan bimbingan dari Allah.
Hijab : 1. Tutup; tirai; kain selubung; cadar; 2. (Syath) Sesuatu
yang menghalangi hati seorang hamba terhadap Tuhan-Nya Dzat Al Ghaib
Yang Wajib Wujud-Nya.
Al-Hikmah : 1. Hikmah; 2. Berkaitan erat dengan keadilan, bermakna
“berbuat tepat sesuai dengan waktunya”. Hikmah adalah keseimbangan
sempur-na antara ilmu dan amal.
Huwa : 1. Dia; 2. Dia yang tersembunyi di dalam hati, naluri atau
suara hati; 3. Ia adalah diri tinggi wujud ghaib. Huwa menunjukan esensi
itu sendiri yang senantiasa berada dalam kegaiban dan tetap tidak
terbandingkan pada dirinya sendiri; 4. (Syath) Dia yang AsmaNya Allah,
Yang Wajib WujudNya Dzat Yang Al Ghaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar