Rabu, 07 Maret 2012
BUKAN KAMU TAPI AKU
Aku sadar saat aku menunjuk, menyalahkan, membenarkan, menghujat,
mencela, menghina, dan segalanya. saat aku menunjukkan jari telunjukku
kepadamu, satu untukmu dan tiga untukku. Aku koreksi diri terlebih
dahulu, aku terhujat oleh hujatanku, aku tercela oleh celaanku, aku
terhina oleh hinaanku. Jangan lupa akan pada dirimu, diriku, diri
mereka. dan diri semua kita.
Lihatlah Apa yang Dikatakan Jangan Siapa yang Mengatakan
Ketika ada yang memberi nasehat kepada kita, maka terlintas di pikiran kita bahwa yang memberi nasehat itu orang yang ‘sok‘,
apa lagi yang menasehati itu orang yang menasehati itu umurnya relatif
di bawah kita, pastinya kita berfikir negatif kepada orang tersebut.
Pada hakikatnya, apa yang dikatakan orang itu benar tapi kenapa kita
merasa tidak ‘srek‘ dengan perkataan orang tersebut? Apa karena
orag itu lebih muda dari kita, dan kita merasa lebih tahu banyak dari
orang tersebut? Pasti seperti itu yang terlintas di benak kita. Padahal,
seumpama apa yang orang itu nasehatkan kepada kita itu benar, apa
salahnya jika kita sejalan dengan orang tersebut. Meskipun yang
mengatakan itu orang ‘bejat‘, tapi yang dikatakan itu benar, tetap saja benar. Begitu juga sebaliknya jika yang mengatakan itu orang ‘alim‘, tapi yang dikatakan itu sala, tetap saja salah. Dengarkan sajalah apa yang setiap orang katakan pada kita, tinggal ‘filter‘
yang terdapat pada otak kita yang akan menyaring perkataan orang
tersebut. Jika yang dikatakan itu benar, maka pergunakanlah perkatan
yang baik itu dengan baik pula. Begitu juga sebaliknya, jika yang
dikatakan itu tidak benar, maka cukup dengarkanlah saja lalu lupakan apa
yang dikatakan orang tersebut. “Lihatlah apa yang orang itu katakan, jangan lihat siapa yang mengatakan itu”.
Selasa, 06 Maret 2012
Berfikir
Berfikirlah sebelum dilarang berfikir pergunakan otak yang telah di berikan kepada kita ini dengan baik. Jangan sia - siakan, karena ini bukan permainan, ini adalah sebuah jalan. banyak Jalan berlubang di depan sana, ada duri yang sengaja diletakkan untuk menyakiti kakimu, bayak pengahalang yang terpampang jelas menghadang, dan ada banyak kelokan yang sangat sulit untuk di lalui. Belokan yang begitu tajam, tanjakan yang begitu naik, turunan yang begitu curam. Jangan heran jika di tengah perjalanan itu merasa lelah, putus asa, malas, kesakitan, meratap,dan sulit sekali rasanya untuk menjejakkan kaki ke jalan yang begitu panjang. Jangan bingung...!!! Turuti apa kata hati kecil, jangan turuti apa katu kemauan, karena itu bisa bebohong. Jangan bingung dengan apa yang egkau baca saat ini, karena ini melatihmu untuk berfikir, lebih dalam, lebih jauh, dan lebih luas lagi. Dan rasakan apa yang telah terjalani sekarang, nikmati ini dengan lapang dada. Pasti indah pada waktunya.
Langganan:
Postingan (Atom)